Sabtu, 05 Oktober 2013

penyakit hiv aids(materi penjasorkes)


PENGERTIAN PENYAKIT HIV AIDS & PENCEGAHANNYA



Pengertian HIV AIDS

Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang biasa kita kenal dengan istilah AIDS jika diartikan perkata seperti dibawah ini :
- Acquired berarti Anda dapat terinfeksi dengannya
- Immune Deficiency berarti Melemahnya sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit. sedangkan,
- Sindrom berarti sekumpulan masalah kesehatan yang membentuk penyakit.

AIDS adalah sindrom berupa gejala dan infeksi yang muncul karena terinfeksi virus HIV maupun virus sejenis seperti  SIV, FIV yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia sehingga melemah dalam melawan penyakit.
Saat seseorang terinfeksi HIV sistem kekebalan tubuh akan mencoba melawan infeksi dengan membentuk antibodi berupa molekul khusus yang seharusnya untuk melawan HIV tetapi berbalik menyerang sistem kekebalan tubuh. Nah dari sini dapat disimpulkan apa jadinnya ketika antibodi seharusnya menjadi pertahanan dalam melawan penyakit tetapi berbalik menyerang dimana sistem kekebalan tubuh seseorang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam memerangi infeksi dan penyakit-penyakit, tentunya hal ini akan membuat tubuh menjadi lemah dan sangat rentan terhadap infeksi oportunistik dan terkena penyakit HIV AIDS serta penyakit lainnya

Untuk memastikan bahwa seseorang mengidap HIV positif maka perlu melakukan tes darah untuk HIV yang ditujukan untuk mencari antibodi. Jika antibodi ditemukan dalam darah hal itu menandakan bahwa seseorang terinfeksi HIV dan orang yang memiliki antibodi HIV disebut HIV-positif

Perbedaan HIV dan AIDS

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang T-sel dalam sistem kekebalan tubuh atau virus yang menginfeksi manusia dan akan menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh dalam menjalankan fungsinya sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sindrom yang muncul dalam stadium lanjut infeksi HIV yang muncul akibat menurunnya kekebalan tubuh dalam melawan penyakit, yang disebabkan karena infeksi HIV.

Jadi sudah jelas bahwa HIV dan AIDS merupakan hal yang berbeda. HIV merujuk kepada virus penyebabnya sedangkan AIDS adalah kondisi medis/penyakit yang timbul sebagai akibat infeksi HIV.

Tapi perlu diketahui bahwa mengidap HIV-positif, atau memiliki penyakit HIV, tidaklah sama dengan mengidap penyakit AIDS. Banyak orang yang mengidap HIV-positif tetapi tidak mengalami sakit selama bertahun-tahun karena masa antara infeksi HIV ke dalam tubuh seseorang dengan munculnya AIDS dapat berlangsung sekitar 8 hingga 10 tahun.

Selama kurun waktu tersebut tubuh orang yang terinfeksi HIV positif bisa tampak sehat, sama seperti orang dengan status HIV negatif. Tetapi meski demikian jika kondisi itu dibiarkan maka secara perlahan-lahan sistem kekebalan tubuh akan menurun dimana virus, parasit, jamur dan bakteri yang biasanya tidak menimbulkan masalah akan dapat membuat seseorang menderita berbagai penyakit saat sistem kekebalan tubuh rusak. Inilah yang disebut "infeksi oportunistik" dimana tubuh sangat rentan terkena infeksi dan penyakit

Bagaimana proses penularan HIV ?

Penularan HIV tidaklah mudah karena ada beberapa hal yang harus terpenuhi dalam proses penularannya sehingga HIV dapat menginfeksi seseorang, yaitu:
  1. Penularan HIV memerlukan media yang cocok, menurut hasil penelitian ada empat cairan tubuh yang sudah terbukti sangat berpotensi sebagai sumber media penularan karena dapat mengandung HIV konsentrasi tinggi, seperti: darah, air mani, cairan vagina dan ASI. Cairan tubuh lain, seperti: ludah, air mata, air seni dan keringat bisa mengandung HIV juga, namun dalam konsentrasi rendah dan belum atau tidak terbukti dapat berpotensi sebagai media yang cocok untuk penularan HIV.
  2. Terjadinya penularan HIV melalui jalur masuk yang tepat. HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui tiga jalur, yaitu : hubungan seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik bersama terutama yang telah digunakan oleh orang yang sudah terinfeksi dan penularan dari ibu ke anak disaat hamil, melahirkan dan proses menyusui
  3. Penularan HIV juga memerlukan kondisi yang sesuai karena HIV merupakan jenis virus yang sangat rapuh, merlukan kondisi khusus yang sesuai untuk dapat bertahan hidup HIV seperti : bersuhu tubuh manusia, lembab, tidak ada kontak dengan udara terbuka dan suasana asam-basa yang seimbang (netral). Sedangkan kondisi lain yang dapat meningkatkan resiko penularan HIV adalah karena adanya luka terbuka dan masih baru; terinfeksi penyakit seksual menular dan tingginya konsentrasi HIV dalam media penularan, terutama pada periode jendela diman HIV sudah masuk dalam tubuh namun hasil tes HIV negatif karena antibodi belum terbentuk dan periode AIDS.

Istilah AIDS dipergunakan untuk tahap- tahap infeksi HIV yang paling lanjut. Sebagian besar orang yang terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan, akan menunjukkan tanda-tanda AIDS dalam waktu 8-10 tahun. AIDS diidentifikasi berdasarkan beberapa infeksi tertentu, yang dikelompokkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) sebagai berikut:
  • Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak dikategorikan sebagai AIDS.
  • Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous minor dan infeksi-infeksi saluran pernafasan bagian atas yang tidak sembuh- sembuh)
  • Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang berlangsung lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru), atau
  • Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran tenggorokan (oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang saluran paru-paru (bronchi) atau paru-paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV digunakan sebagai indikator AIDS.

Istilah AIDS dipergunakan untuk tahap- tahap infeksi HIV yang paling lanjut. Sebagian besar orang yang terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan, akan menunjukkan tanda-tanda AIDS dalam waktu 8-10 tahun. AIDS diidentifikasi berdasarkan beberapa infeksi tertentu, yang dikelompokkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) sebagai berikut:
  • Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak dikategorikan sebagai AIDS.
  • Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous minor dan infeksi-infeksi saluran pernafasan bagian atas yang tidak sembuh- sembuh)
  • Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang berlangsung lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC paru-paru), atau
  • Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran tenggorokan (oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang saluran paru-paru (bronchi) atau paru-paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV digunakan sebagai indikator AIDS.

  1. 2.     HIV Melemahkan Sistem Kekebalan Manusia
Sasaran penyerangan HIV adalah Sistem Kekebalan Tubuh, terutama adalah sel-sel Limfosit T4. Selama terinfeksi, limfosit menjadi wahana pengembangbiakan virus. Bila sel-sel Limfosit T4 -nya mati, virus akan dengan bebas menyerang sel-sel Limfosit T4 lainnya yang masih sehat. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun.
Akhirnya sistem kekebalan tak mampu melindungi tubuh, sehingga kuman penyakit infeksi lain (kadang disebut Infeksi Oportunistik / Infeksi Mumpung) akan masuk dan menyerang tubuh orang tersebut. Bahkan kuman-kuman lain yang jinak tiba-tiba menjadi ganas. Kumannya bisa Virus lain, Bakteri, Mikroba, Jamur, maupun Mikroorganisme patogen lainnya. Penderita bisa meninggal karena TBC, Diare, Kanker kulit, Infeksi Jamur, dll.
Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung HIV. Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk darah lainnya.  Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah: senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat kecil.

  1. 3.     Penularan HIV
Bila seseorang telah seropositif terhadap HIV, maka dalam tubuhnya telah mengandung HIV. Dalam jumlah besar HIV terdapat dalam darah, cairan vagina, air mani serta produk darah lainnya.  Apabila sedikit darah atau cairan tubuh lain dari pengidap HIV berpindah secara langsung ke tubuh orang lain yang sehat, maka ada kemungkinan orang lain tersebut tertular AIDS. Cara penularan yang paling umum ialah: senggama, transfusi darah, jarum suntik dan kehamilan. Penularan lewat produk darah lain, seperti ludah, kotoran, keringat, dll. secara teoritis mungkin bisa terjadi, namun resikonya sangat kecil.

  1. a.      Penularan lewat senggama :
Pemindahan  yang  paling  umum  dan  paling  sering  terjadi   ialah  melalui  senggama,  dimana  HIV  dipindahkan  melalui   cairan   sperma   atau    cairan  vagina. Adanya luka pada pihak penerima akan memperbesar kemungkinan penularan. Itulah  sebabnya  pelaku senggama yang tidak wajar (lewat dubur terutama), yang cenderung   lebih  mudah menimbulkan luka,   memiliki  kemungkinan lebih besar  untuk tertular HIV.
  1. Penularan lewat transfusi darah :
Jika  darah  yang  ditranfusikan  telah  terinfeksi  oleh  HIV , maka virus HIV akan ditularkan  kepada  orang  yang  menerima darah, sehingga  orang  itupun  akan terinfeksi virus HIV. Risiko penularan melalui transfusi darah ini hampir 100 %.
  1. c.       Penularan lewat jarum suntik :
Model penularan lain secara teoritis dapat terjadi antara lain melalui :
1)   Penggunaan akupunktur (tusuk jarum), tatoo, tindikan.
2)   Penggunaan alat suntik atau injeksi yang tidak steril, sering dipakai oleh para  pengguna narkoba suntikan, juga suntikan oleh petugas kesehatan liar.
  1. d.      Penularan lewat kehamilan :
Jika  ibu hamil yang  dalam  tubuhnya  terinfeksi  HIV , maka  HIV dapat  menular ke  janin yang dikandungnya  melalui darah dengan  melewati plasenta. Risiko penularan  Ibu hamil ke janin yang dikandungnya berkisar 20% -  40%. Risiko ini mungkin lebih  besar kalau ibu telah menderita  kesakitan AIDS (full blown).
HIV tidak akan menular melalui bersalaman, berpelukan, berciuman, batuk, bersin, memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, kamar tidur, gigtan nyamuk, bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama, dan memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, toilet umum, sauna.
HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di luar tubuh. Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan cairan pemutih (bleach) seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.

  1. 4.     HIV mengakibatkan AIDS
Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat menyebabkan berkembangnya AIDS. Virus HIV membutuhkan waktu untuk menyebabkan sindrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit AIDS disebabkan oleh melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki karena sel CD4 pada sel darah putih banyak dirusak oleh Virus HIV.
Ketika manusia terkena Virus HIV belum tentu terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi AIDS yang mematikan. Dengan gaya h

Dalam Kondisi apa HIV tidak menular ?

Seperti disebutkan diatas bahwa penularan HIV harus memenuhi beberapa syarat dalam penularannya dan perlu diketahui bahwa HIV tidak menular melalui hal-hal berikut karena tidak memenuhi persyaratan media, jalur masuk dan kondisi di atas:

  1. Kontak sosial, seperti bersalaman, berpelukan, bersentuhan, berciuman.
  2. Makanan dan penggunaan alat makan bersama
  3. Olah raga
  4. Penggunaan toilet bersama
  5. Gigitan nyamuk

Pencegahan Virus HIV

Pada dasarnya untuk mencegah segala macam penyakit menular dapat dilakukan dengan memutuskan mata rantai, Berikut ini adalah beberapa cara pencegahan virus HIV supaya tidak terjangkit penyakit AIDS :
  1. Melakukan hubungan Sex yang aman. Menurut saran medis, untuk mengurangi risiko kemungkinan virus HIV dan penyakit seksual lainnya dapat dicegah dengan kondom pria dan kondom wanita. Karena biasanya penyakit AIDS akan ditularkan oleh seseorang yang terkena virus HIV.
  2. Penggunaan jarum suntik bersama, Semaksimal mungkin gunakan jarum suntik yang baru untuk menghindari virus HIV yang mungkin sudah mengontaminasi.
  3. Penularan dari ibu dan anak juga bisa terjadi. Oleh karena itu, obat antiretrovirus, bedah caesar, dan pemberian makanann formula akan membantu menurunkan risiko HIV-AIDS.
Sampai saat ini belum ada obat penyembuhan HIV-AIDS tetapi hanya memperlambat perkembangan virus tersebut saja. Misalnya dengan penggunaan obat anti-retrovirus dan vaksin serta pengobatan alternatif. Oleh karena itu, kita pun perlu waspada terhadap penularan virus HIV yang bisa menyebabkan penyakit AIDS.

1 komentar:

  1. Obat herbal Dr. Imoloa yang luar biasa adalah obat penyembuhan yang sempurna untuk Virus HIV, saya mendiagnosis HIV selama 8 tahun, dan setiap hari saya selalu mencari penelitian untuk mencari cara sempurna untuk menghilangkan penyakit mengerikan ini karena saya selalu tahu bahwa yang kita butuhkan karena kesehatan kita ada di bumi. Jadi, pada pencarian saya di internet saya melihat beberapa kesaksian berbeda tentang bagaimana Dr. imoloa dapat menyembuhkan HIV dengan obat herbal yang kuat. Saya memutuskan untuk menghubungi pria ini, saya menghubunginya untuk obat herbal yang saya terima melalui layanan kurir DHL. Dan dia membimbing saya bagaimana caranya. Saya memintanya untuk solusi minum obat herbal selama dua minggu. dan kemudian dia menginstruksikan saya untuk pergi memeriksa yang saya lakukan. lihatlah aku (HIV NEGATIF). Terima kasih Tuhan untuk dr imoloa telah menggunakan obat herbal yang kuat untuk menyembuhkanku. ia juga memiliki obat untuk penyakit seperti: penyakit parkison, kanker vagina, epilepsi, Gangguan Kecemasan, Penyakit Autoimun, Nyeri Punggung, Keseleo, Gangguan Bipolar, Tumor Otak, Ganas, Bruxisme, Bulimia, Penyakit Disk Serviks, Penyakit Kardiovaskular, Penyakit Kardiovaskular, Neoplasma, kronis penyakit pernapasan, gangguan mental dan perilaku, Cystic Fibrosis, Hipertensi, Diabetes, asma, radang sendi yang dimediasi autoimun. penyakit ginjal kronis, penyakit radang sendi, sakit punggung, impotensi, spektrum alkohol feta, Gangguan Dymyme, Eksim, kanker kulit, TBC, Sindrom Kelelahan Kronis, sembelit, penyakit radang usus, kanker tulang, kanker paru-paru, sariawan, kanker mulut, tubuh nyeri, demam, hepatitis ABC, sifilis, diare, Penyakit Huntington, jerawat punggung, gagal ginjal kronis, penyakit addison, Penyakit Kronis, Penyakit Crohn, Cystic Fibrosis, Fibromyalgia, Penyakit Radang Usus Besar, penyakit kuku jamur, Penyakit Kelumpuhan, penyakit Celia, Limfoma , Depresi Besar, Melanoma Ganas, Mania, Melorheostosis, Penyakit Meniere, Mucopolysaccharidosis, Multiple Sclerosis, Distrofi Otot, Rheumatoid Arthritis, Penyakit Alzheimer, email- drimolaherbalmademedicine@gmail.com / hubungi atau {whatssapp ..... +2347081986098. }

    BalasHapus