Sabtu, 16 November 2013

tugas tik 14

                                                   surah ali imran
 
Membaca Surat Ali Imran ayat 159 dan Surat Asy Syura ayat 38 tentang musyawarah dalam berdemokrasi
QS. Ali Imran : 159
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
QS. Ali Imran : 159
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.”


2. Isi dan kandungan surat
Dalam surat Ali ‘Imron ayat 159, terdapat 4 prinsip bermusyawarah menurut islam, yaitu :
a. Bermusyawarah dengan hati yang bersih
b. Selalu punya jiwa pemaaf yang besar
c. Berserah diri pada Allah setelah memutuskan suatu masalah
d. Menjalankan hasil musyawarah dengan rasa tanggung jawab

Sedangkan pada surat Asy-Syura ayat 38 menerangkan ciri-ciri orang yang beriman, yaitu :
a. Senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya
b. Disiplin dalam mengerjakan shalat yang hukumnya wajib
c. Selalu bermusyawarah, dalam hal-hal yang perlu dimusyawarahkan (urusan dunia)
d. Menafkahkan sebagian rizki yang dikaruniakan Allah, untuk hal-hal yang diridhai-Nya
5. Sikap dan Perilaku
a. Menunjukkan sikap lemah lembut terhadap sesama manusia dan tidak memaksakan kehendak
b. Menunjukkan kejujuran dalam mengemukakan pendapat dan menyampaikan informasi
c. Ikhlas memberikan maaf atas kesalahan orang lain walaupun tanpa diminta
d. Menghormati atau menghargai pendapat dan saran orang lain meskipun merasa dirinya benar
e. Mendahulukan cara musyawarah dalam mencari mufakat atau solusi
f. Mampu mengendalikan emosi di setiap keadaan, menjauhi sikap egois dan tidak otoriter

C. Soal Ulangan
Jawablah dengan tepat dan jelas!

1. Sebutkan 4 cara bermusyawarah yang islami, seperti yang tercantum dalam kandungan isi surat Ali-‘Imron ayat 159 !
BAB 2
Iman kepada malaikat adalah Rukun Iman yang ke-2. Rukun Iman yang jumlahnya ada 6 merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan, juga tidak dapat dipilih-pilih. Sehingga tidak disebut orang beriman jika tidak meyakini salah satu dari Rukum Iman tsb.
1. Fungsi Iman Kepada Malaikat
Malaikat adalah mahkluk Allah SWT. yang ghaib dan harus diyakini keberadaannya, sesuai dengan firman Allah SWT:
Artinya: “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,dan menafkahkan sebagian rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka.” (AlBaqarah/2:2-3)

Dalam ayat tersebut tetdapat kata “ghaib”, yaitu segala sesuatu yang diyakini adanya, tetapi tidak kelihatan oleh mata dan kepala serta tidak dapat ditangkap panca indra yang lainnya. Sebagai mahkluk “ghaib” dimensi malaikat tentu berbeda dengan dimensi manusia. Misalnya, dalam hal waktu, “satu hari malaikat = 50.000 tahun manusia”.
Beriman kepada malaikat dapat meningkatkan pengetahuan indra manusia kepada pengetahuan yang berada dibelakang benda atau materi yang disebut dengan pengetahuan metafisika. Namun, terkadang terjadi salah penafsiran yang mengakibatkan mereka terjerumus dalam cerita khurafat, dan tahayul yang pada akhirnya menimbulkan rasa takut yang tidak beralasan. Untuk menghilangkan rasa takut itu, mereka menyediakan bermacam-macam sesajian, seperti melalui upacara “menanam kepala kerbau” yang di yakini dapat menyelamatkan manusia. Oleh karena itu, dengan mengimani adanya malaikat dan hal-hal ghaib lainnya yang diterangkan dalam Al Qur’an dan hadist Nabi Saw. Jiwa manusia akan terbebas dari rasa takut yang tidak beralasan, khurafat, dan tahayul.
Iman kepada malaikat menjadikan manusia berhati-hati dalam tindak-tanduknya karena mereka yakin ada dan akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat kelak. Iman kepada malaikat mempunyai pengaruh positif dan manfaat yang besar bagi kehidupan seseorang, antara lain sebagai berikut:
a. Semakin meyakini kebesaran, kekuatan dan kemahakuasaan Allah SWT.
b. Bersyukur kepada-Nya, karena telah menciptakan para malaikat untuk membantu kehidupan dan kepentingan manusia dan jin.
c. Menumbuhkan cinta kepada amal shalih, karena mengetahui ibadah para malaikat
d. Merasa takut bermaksiat karena meyakini berbagai tugas malaikat seperti mencatat perbuatannya, mencabut nyawa dan menyiksa di naar.
e. Cinta kepada malaikat karena kedekatan ibadahnya kepada Allah SWT, dan karena mereka selalu membantu dan mendoakan kita.
Jumlah malaikat yang diciptakan oleh Allah SWT sangatlah banyak, hal ini dijelaskan Rasulullah SAW dalam 2 buah hadits berikut:
a. Bersabda Nabi SAW: “Sesungguhnya aku mendengar langit berkeriut Dan
bergemeretak, Dan tidaklah Ada satu tempat sebesar sejengkal kecuali Ada
seorang malaikat meletakkan dahinya sedang bersujud atau berdiri shalat.”
b. Bersabda Nabi SAW: “Masuk ke dalam baitul Ma’mur pada setiap harinya
70.000 malaikat Dan tidak pernah keluar lagi sampai Hari Kiamat.”

Tapi jumlah malaikat yang patut diketahui manusia hanyalah 10 nama, yaitu:
a. Jibril, menyampaikan wahyu
b. Mikal atau sering disebut Mikail, menyebarkan rizki
c. Israfil, meniup sangkakala jika sudah pada waktunya
d. Izrail atau sering disebut dengan Malakul Maut, mencabut nyawa makhluk hidup di dunia
e. Munkar, menanyai dalam kubur
f. Nakir, menyiksa dalam kubur
g. Raqib, mencatat amal baik
h. Atid, mencatat amal buruk
i. Malik atau Zabaniyah, menjaga neraka
j. Ridwan, menjaga surga




2. Perbedaan manusia dengan malaikat
Perbedaan manusia dan malaikat dapat di lihat dari berbagai segi.
1 Dalam asal kejadian Dari nur/ cahaya
, Dari sari pati tanah
2
Dalam sifat-sifatnya Tidak punya akal, nafsu dan perasaan Punya akal, nafsu dan perasaan
Mahkluk ghoib yang tidak perlu makan dan minum, tidak berjenis kelamin, serta tidak melakukan perkawinan Mahkluk kasar (nyata)
sedangkan manusia yang perlu makan dan minum, berlainan jenis, serta melakukan perkawinan
Semuanya taat pada perintah Allah Manusia ada yang taat dan ada yang durhaka
Dapat berubah-ubah
sedangkan wujud Manusia tidak dapat berubah wujud

3. Contoh perilaku beriman kepada malaikat
a. Selalu berkata baik dan jika tidak mampu lebih baik dia diam saja
b. Perilakunya senantiasa termasuk akhlak mulia yang mendatangkan manfaat bagi pelakunya dan orang lain
c. Perilaku orang beriman dengan orang beriman yang lainnya akan selalu saling membantu dan saling menguatkan dalam hal-hal positif yang diridhai Allah SWT
d. Perilaku orang beriman itu kalau berada pada situasi yang menyenangkan ia akan bersyukur, sedangkan kalau berada pada situasi musibah, ia akan bersabar dan tidak gelisah dan berkeluh kesah
e. Selain itu, orang yang beriman kepada malaikat akan memuliakan malaikat dan merasa malu kalau berbuat dosa, karena ia yakin perbuatan dosanya selalu disaksikan oleh malaikat

4. Penerapan Iman kepada malaikat dalam sikap dan perilaku, diantaranya:
a. Gemar melaksanakan sholat berjamaah, disebabkan adanya keyakinan bahwa para malaikat selalu ikut dalam salat berjamaah
b. Gemar berperilaku dermawan, yakni membelanjakan hartanya untuk kebaikan seperti bersodaqoh dan menyantuni anak yatim, dan memberi bantuan harta kepada fakir miskin
c. Gemar berperilaku menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan tentang islam
d. Gemar membaca al-quran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar