Dapat disebutkan adanya
tiga buah ciri agama Islam yang menjadikan agama Islam berhak dinyatakan
sebagai agama yang Universal, yaitu :
- Kesanggupannya memenuhi kebutuhan seluruh umat manusia untuk menegakkan kesatuan, memelihara nilai kemanusiaan dan menjaga keselamatan setiap individu dalam hidup di dunia kini dan di akhirat nanti.
- Hukum-hukumnya menjamin tegaknya kemanusiaan di dalam satu kesatuan dan tidak berkecenderungan untuk menghidup-hidupkan fanatisme rasial.
- Konsisten dengan relitas-realitas alam semesta, tidak bertentangan dengan kebenaran-kebenaran ilmu pengetahuan atau pikiran logis.
Jika kita kaji
ajaran-ajaran Islam ternyata ciri-ciri tersebut benar-benar terpenuhi
dalam segala aspeknya. Aspek ‘aqidah yang bersendi pada keyakinan
tauhid, keyakinan bahwa hanya Allah saja berhak dipertuhan, akan membawa
pada kesatuan umat tauhid baik dalam tujuan hidup maupun dalam
perilaku. Umat tauhid menjalani hidup selalu melihat Allah dengan mata
hati dan takut kepada-Nya dalam kesunyian maupun terang-terangan, dalam
suasana tertutup maupun terbuka. Hanya “ma’rifat kepada Allah” sajalah
yang mampu menjaga perilaku, memelihara perjalanan hidup dan
menghidupkan hati nurani.
‘Aqidah Islamiyah
menjaga individu dari godaan-godaan hawa nafsu. Orang mukmin menjalani
hidup di bumi Allah selalu berfikir akan kekuasaan Allah yang tercermin
dalam kejadian bumi dan langit. Hati yang berhubungan dengan Tuhan akan
mendorong orang mukmin menjalani hidup di dunia dengan baik dan benar.
‘Aqidah Islamiyah menegakkan nilai persamaan kemanusian; umat manusia
adalah hamba Allah yang sama kedudukannya di hadhirat Allah; berlebih
kurang hanya terjadi dengan perbedaan taqwa dan amal shalih. Fanatisme
rasial terdesak, persaudaraan dan kasih sayang dalam keimanan hidup
subur. Dalam sejarah tercatat bahwa ‘aqidah Islamiyah telah menghimpun
berbagai suku dan bangsa di bawah bendera Islam; bersama Rasulullah
s.a.w. berhimpunlah sahabat-sahabat Bilal asala keturunan Habsyi,
Shuhaib asala keturunan Romawi, Salman al-Farisi keturunan Parsi dan
Umar asal keturunan Arab Quraisy.
‘Aqidah Islamiyah yang
bertumpu pada ajaran tauhid konsisten dengan wujud alam semesta yang
merupakan ayat-ayat Allah, memberitakan kekuasaan dan keesaan mutlak
Allah. Manusia perlu kepada pelayan alam semesta, tetapi alam pun
memerlukan memerlukan usaha manusia untuk melestarikan dan mengembangkan
potensinya agar dapat melayani kebutuhan hidup manusia sepanjang
mungkin umur kemanusiaan dan kehidupan. Ayat-ayat al-Qur’an yang
menyebutkan ni’mat Allah berupa berbagai macam kekuatan dan kemampuan
alam guna melayani kepentingan hidup manusia mengundang
kegiatan-kegiatan umat manusia, baik dalam bidang ilmiah maupun usaha
guna memanfaatkan potensi alam. (surat Yasin ayat 33-45)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar